SOLOK KOTA - Komandan Kodim 0309/Solok Letkol Arm Hendrik Setiawan, SE, bersama Ketua Persit KCK Cabang LXIII DIM 0309 Solok Ny.Ayu Hendrik Setiawan melaksanakan panen perdana jamur tiram yang dibudidayakan di Halaman Belakang Rumah Dinas Dandim, Sabtu, 23 Juli 2022.
Menurut Dandim, dari 25 Baglog yang sudah bisa dipanen, menghasilkan kurang lebih 4.000 Gram (4 Kg) jamur.
"Alhamdulillah, hari ini untuk perdana kita sudah bisa memetik hasil sebanyak 4 Kg jamur tiram. Karena ini baru Perdana hanya sebagian kecil yang baru bisa dipanen, dan In syaa ALLAH akan meningkat setiap harinya hingga menjelang umur produksi 4 bulan. Dari pengalaman tim ahli yang kita berdayakan, setelah 4 bulan hasilnya kembali akan mengalami penurunan, " terang Dandim.
"Hasil jamur ini akan kita jual dengan harga 35 ribu rupiah per 1000 gram (1 Kg), di bawah harga pasaran dengan tujuan memberikan keuntungan bagi masyarakat yang ingin menjualnya kembali, sehingga bisa membuka peluang usaha bagi masyarakat, " tambahnya.
Menariknya lagi, dikatakan Dandim Letkol Arm Hendrik Setiawan, Kodim 0309/Solok juga membuka peluang bagi masyarakat yang ingin membudidayakan jamur, dengan menjual Baglog seharga 4 ribu rupiah per pieces. Baglog yang dijual adalah Baglog yang sudah siap produksi. Masa produksinya berlangsung selama 4 sampai 5 bulan.
“Jika masyarakat ingin menjadi produsen jamur, kita juga siap menyediakan Baglog dengan harga di bawah standart pasar, sehingga masyarakat akan lebih diuntungkan, ” kata Dandim 0309/Solok Letkol Arm Hendrik Setiawan di sela-sela kegiatan panen yang juga diikuti oleh Babinsa Koramil 01/Kubung Sersan Kasimin selaku ujung tombak pelaksana inovasi unggulan P3MP Kodim 0309/Solok serta rekan Media.
"Hanya dengan modal 4 ribu rupiah dengan perhitungan hasil 1 Kg saja sudah untung cukup besar, lebih 30 ribu. Itu baru satu Baglog. Dan tidak mungkin juga 1 Baglog itu hanya menghasilkan 1 Kg selama 4 atau 5 bulan panen. Perawatannya pun terbilang sangat mudah cuma menjaga kelembapan media tanam dan ruangan dengan melakukan penyemprotan saja, " imbuh Hendrik.
Ke depan, dia berharap, selain terkenal sebagai daerah penghasil beras, Solok kelak juga bisa tampil sebagai sentra penghasil jamur, karena usaha ini cukup mudah, dengan modal yang tidak begitu besar, namun cukup menjanjikan bahkan menggiurkan hasil yang bisa diperoleh. Dengan demikian, bisa menciptakan peluang bagi masyarakat yang ingin menjadi pelaku usaha khususnya dalam budidaya jamur.
"Saat ini kita baru bisa memproduksi mulai dari pembuatan Baglog. Untuk selanjutnya, kita menargetkan untuk bisa memproduksi bibit sendiri, " ujar Letkol Hendrik.
Disebutkan Dandim, kegiatan ini sekaligus sebagai upaya membangkitkan perekonomian masyarakat yang dimulai dari tubuh prajurit sendiri. Terlebih di masa pemulihan dari dampak pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
Tak hanya sampai disitu, perwira TNI itu telah merangkai mimpi dan planning besar untuk daerah tempatnya mengabdi itu. Bermula dari satuan yang dipimpinnya, nanti akan dikembangkan hasil produksi jamur tiram untuk diolah menjadi makanan siap saji dengan memberdayakan ibu-ibu dari Persit, yang dipatenkan dengan brand sendiri .
Untuk itu, Dia berharap peran serta Pemerintah Daerah setempat, dalam mewujudkan misi yang dirangkainya dalam Tagline SOLOK ( Sejahtera basamO Laju nan elOK yang artinya Sejahtera bersama menuju masa depan yang indah), SUKSES (Solid Unggul Kondusif Sehat dan Sejahtera) . Bisa, , , Bisa, , , Bisa, , , Pasti Bisa.!!!! Yang pada akhirnya, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. (Amel)